"The only way to get rid of a temptation is to yield to it."
Oscar Wilde
Welcome to Imagination Temptation, a place where rants of a girl and the overwhelming feelings of her lays here.
All of the words implied here are genuinely from inside her mind or heart, though there are no guarantee that everything in here were just her imagination or fantasy.
Shall you see further inside this place, just click the girls on the left.
Profile
Who am I?
Certainly no one.
Well, I am just a being who likes to imagine a lot. It even tempts me.
An author of its life. A human who likes to and being loved.
Who doesn't, after all? Blasphemy, I say, if you don't need to be love and loved.
I like simplicity yet complexity. I like modest things yet also I like challenges.
I hate apathetic people. I hate selfish people. I hate ignorant people.
I love stories from the girl in the attic. I love songs that sings out feelings.
I don't like cliche love songs. Suffice to say, I don't like most of the songs in the world?
Hey, do you want to know more? Are you listening to me?
Life's keeping stuff away from this memorable place, and maybe, the only place where I can rant without having anyone bothering me. Oh yeah, I love never getting any responses and attentions for some occasions, despite myself being an attention whore.
Ehem, balik ke Indo.
Buat nyampein keadaan kalo gw uda naik kelas ke sebelas sos, di mana sampai detik ini gw masih merasa belum bener-bener 'klop' dengan kelas gw. Pace yang gw miliki dan pace yang dimiliki sama anak-anak di kelas gw bener-bener beda. Sejak kelas 10, gw uda terbiasa berada di lingkungan yang menurut gw 'sangat kondusif', juga dengan keadaan serba cepat yang diberikan oleh temen-temen gw di kelas 10. Segalanya jadi beda banget di kelas 11.
Kelas gw yang sekarang berisikan anak-anak yang kalau mau dipakaikan bahasa gw dan Angie, banyak 'elitis'-nya. Semuanya sudah masuk dalam kelompok-kelompok sendiri dengan kebiasaan, aturan main, dan pace yang beda banget. Yah, sejak awal gw yang emang udah kepisah sama temen-temen gw sih. Mereka semua di IPA, dan gw di IPS. Kenyataan yang cukup menyedihkan, walau sejujurnya, gw sangat menikmati berada di IPS. Dalam segi pelajaran, bukan anak-anaknya. Maafkan gw seandainya ada yang benar-benar membaca blog ini (walau gw yakin, ga ada sama sekali).
Tapi yah yang namanya sudah begini, gw bisa apalagi selain menyesuaikan diri gw? Walau kadang-kadang gw keki juga sih, karena gw ga suka orang yang leha-leha, uuurk.
Oke, cukup. Sekarang beralih ke inti masalah berikut.
Belakangan, kasmaran gw kambuh, dan yang gw maksud adalah BENER-BENER kambuh hingga suatu taraf di mana apa yang gw rasakan itu sama parahnya dengan dua pendahulu mereka.
Walau sebenernya, istilah 'mereka' agak kurang tepat.
Karena gw mencoba memfokuskan diri gw dengan satu orang... dulu.
Oke, dia-yang-namanya-tidak-bisa-disebutkan ini agak-agaknya mulai menunjukan reaksi negatif, atau cuma gw yang pikirannya kelewat negatif, ahay. Karena pada dasarnya dari dulu gw emang suka negative thinking sendiri. Katanya itu natur sebagai seorang I dari teori kepribadian DISC yang entah buatan siapa.
Eniwei, gimana caranya gw bisa tahu dia sedang menunjukan reaksi negatif?
Belakangan mungkin cuma gw doang, ato gimana, gw berasa kalo dia itu sepertinya sedang berusaha 'menghindari' gw. Oke, sebenernya ga cuma gw doang sih, karena temen gw juga berasa begitu. Mungkin sebenernya yang dihindari bukan cuma gw doang, tapi entah mengapa, gw ga bisa berhenti berpikir demikian.
It's called paranoia. Another form of imagination's temptation.
Sekarang gw jadi ga tau gimana perasaan dia n gimana gw harus bereaksi sama dia. Sekarang kita jadi dingin, seperti ga pernah kenal sama sekali. Sesuatu yang selalu terjadi dengan gw apabila gw menyukai seseorang.