"The only way to get rid of a temptation is to yield to it."
Oscar Wilde
Welcome to Imagination Temptation, a place where rants of a girl and the overwhelming feelings of her lays here.
All of the words implied here are genuinely from inside her mind or heart, though there are no guarantee that everything in here were just her imagination or fantasy.
Shall you see further inside this place, just click the girls on the left.
Profile
Who am I?
Certainly no one.
Well, I am just a being who likes to imagine a lot. It even tempts me.
An author of its life. A human who likes to and being loved.
Who doesn't, after all? Blasphemy, I say, if you don't need to be love and loved.
I like simplicity yet complexity. I like modest things yet also I like challenges.
I hate apathetic people. I hate selfish people. I hate ignorant people.
I love stories from the girl in the attic. I love songs that sings out feelings.
I don't like cliche love songs. Suffice to say, I don't like most of the songs in the world?
Hey, do you want to know more? Are you listening to me?
Anyway, gimana sih rasanya klo kita itu ga punya emosi sama sekali, tetapi kita sempurna?
Well, sering sekali gw berandai seandainya gw boleh dikasih satu permohonan, dan harus menyerahkan sesuatu sebagai gantinya. Gw pernah berandai kalo seandainya gw dapet seluruh pengetahuan yang ada di dunia, tetapi sebagai gantinya gw ga punya emosi, atau gw ga bisa mengekspresikan emosi gw. Apa jadinya?
Awalnya gw cuma mikir kalo itu kayanya bakal fine-fine aja. Mungkin orang-orang cuma bakal liat gw dengan aneh ato menertawai gw, despite I got all the 100 on everywhere. Just being perfect, but without emotion. Heartless, but your mind is brilliant. You can do everything, be everything, but you can't feel, can't smile, can't laugh, can't cry, can't angry.
Pada akhirnya, gw baru sadar klo itu ternyata sama aja dengan jadi robot, tetapi entah kenapa gw masih menginginkannya sekarang, mengingat nilai-nilai gw yang hancurnya sedemikian rupa. Silly, stupid, I know, but I wanted it.
Other than that, gw juga punya permohonan mustahil alias imajinasi tak tersampaikan buat mengendalikan waktu. Mungkin gw cuma bakal dikatain ga disiplin dengan ngomong klo 24 jam dalam sehari itu kurang, dikatain ga bisa atur waktu kalo gw bilang klo gw merasa waktu itu sedemikian miskinnya. Tipis makna, gw pengen bisa mengendalikan waktu.
Gw pengen bisa bikin waktu berhenti, atau membuat satu hari seperti secepat satu detik sampai-sampai orang ga sadar kalo waktu uda berlalu. Atau mempercepat segalanya supaya jadi selesai dengan cepat.
Damn, ternyata gw anak yang manja juga, eh?
Entahlah gw ga tau juga gimana, mungkin perasaan gw doang, tetapi sejak nyokap gw meninggal, gw jadi ga teratur, manja, binal, hingga akhirnya gw jadi hampa. Kosong di dalem hati, cengeng lagi. Sok kuat. Gw inget ketika gw tau nyokap gw meninggal, ga ada satu tetes air mata yang keluar dari mata gw. Gw liat kakek gw yang nangis, nenek gw yang nangis, sedih ngeliat nyokap gw meninggal, tapi gw ga bisa merasa sedih. Gw cuma merasa hampa.
Terkadang gw melihat banyak orang menangis pada satu momen tertentu, tetapi gw ga bisa nangis. Gw musti maksa biar gw bisa nangis, gw musti usaha biar gw bisa nangis. Gw cuma bisa mengupayakan simpati dan empati supaya gw bisa sama kaya mereka, padahal gw hampa.
Dan sampai sekarang pun, gw merasa hampa. Hati gw seringkali merasa kosong, ga bisa merasa apa-apa. Gw ga punya motivasi yang jelas, ga bisa merasakan kehadiran Tuhan, ga bisa bener-bener ketawa meski gw tulis kalo gw ketawa, ga bisa menjaga diri, ga bisa disiplin. Gw tau sekarang kalo gw bener-bener ancur, meski uda banyak yang menolong gw. Gw ga punya keinginan untuk menjadi lebih baik dan membiarkan gw abstain, jadi standar aja, bahkan cenderung menurun.
Lihat nilai gw, mengenaskan banget, apalagi matnya. Gw jadi takut klo gw ga bisa naik lebih tinggi, ga bisa lanjut terus. Kadang-kadang gw merasa kalo gw pengen bisa tidur, terus tidur sampai ga tau kapan. Itu pun juga adalah salah satu permohonan mustahil gw. Gw pengen terus tidur, dan besoknya ga ada yang bisa membangunkan gw dan gw berhenti. Dengan kata lain, stagnasi.
Dang, I wish I've never imagine too much. The imagination is always tempting me...