"The only way to get rid of a temptation is to yield to it."
Oscar Wilde
Welcome to Imagination Temptation, a place where rants of a girl and the overwhelming feelings of her lays here.
All of the words implied here are genuinely from inside her mind or heart, though there are no guarantee that everything in here were just her imagination or fantasy.
Shall you see further inside this place, just click the girls on the left.
Profile
Who am I?
Certainly no one.
Well, I am just a being who likes to imagine a lot. It even tempts me.
An author of its life. A human who likes to and being loved.
Who doesn't, after all? Blasphemy, I say, if you don't need to be love and loved.
I like simplicity yet complexity. I like modest things yet also I like challenges.
I hate apathetic people. I hate selfish people. I hate ignorant people.
I love stories from the girl in the attic. I love songs that sings out feelings.
I don't like cliche love songs. Suffice to say, I don't like most of the songs in the world?
Hey, do you want to know more? Are you listening to me?
Ehem, jadi begini, gw dapet rapot mid semester Sabtu lalu. Yang ngambil koko gw, dan dengan suksesnya sekarang, dia jadi suka ngeblock internet gw setiap jam 9 malam dengan alasan gw harus belajar.
Ah, well, gw tau nilai gw ga bagus-bagus amet. Stabilo kuning banyak menghiasi bagian matematika dan sedikit di tempat lainnya. Gara-gara stabilo kuning sial, maksiat, imbisil itu, ga akan ada orang yang akan melihat deretan angka 90-an dan 80-an dan sebuah angka 100 di atas deretan stabilo kuning itu. Itu nilai Inggris gw.
So what? Gw bangga dengan nilai Inggris gw! Bahkan teman gw yang paling pintar di kelas pun juga belom tau artinya maligant, ooze, atau kata sederhana seperti luggage. Ada temen gw yang seperti itu. Ada. Dia pintar hafal text book, tapi wawasannya sempit, kuper, picik dan tidak punya rasa ingin tahu selain bukan karena kewajiban (sorry buat yang merasa, but it's the truth).
Ujian Nasional tinggal 19 hari lagi, itu kata kokoh gw. Gw aja bahkan ga menghitung, ga perlu karena pasti dia ngitungin buat gw. Tapi ga usah jauh-jauh deh! Toh akhir minggu ini gw juga uda Try Out 2 DKI lagi, masuk hari Sabtu dan Minggu, mengerjakan soal imbisil yang hanya berguna untuk sebuah kelulusan dan ijazah supaya gw bisa masuk SMA.
Oh, bukan berarti gw tidak mau sekolah. Gw mau sekolah, gw mau lulus biar gw bisa sekolah design, biar gw bisa mencapai impian gw. Demi ijazah tok. Tapi toh, kalau misalnya gw bisa beli ijazah demi sekolah design yang gw impikan itu, apa artinya hidup gw?
Pada akhirnya, yang akan mengutuk gw itu diri gw sendiri. Bodoh yah? Toh ujung-ujungnya, yang menjadi makhluk imbisil itu gw, bukan rapot itu atau kokoh gw atau siapapun.
Gw sadar gw ga bisa melepaskan diri dari sebuah dunia yang gw sebut dunia maya. Orang lain ada yang bilang NW (Net World), Cyber world, dunia internet, dunia yang tidak nyata. Tapi itu satu-satunya yang membuat gw terhibur, membuat gw tahu apa bakat gw, membuat gw bisa mengembangkan bakat gw. Orang tua gw ga pernah memperhatikan kesenangan gw menggambar dan menulis. Mereka cuma tahu kalo gw itu 'baek-baek saja', padahal tidak.
Gw merasa kalo gw uda kehilangan perhatian nyata dari keluarga gw. Mereka semua peduli sama gw karena gw anak mereka atau adik mereka atau saudara mereka. Siapa gw kalau bukan karena semua status itu? Tidak ada! Toh mereka hanya mau membuat mereka senang dan puas dengan nilai dan prestasi gw, nilai-nilai semu yang tidak akan berguna lima atau sepuluh tahun lagi. Nilai itu cuma akan terpatri dalam satu lembar kertas yang sekali lagi, gw sebut ijazah. Mereka ga ngerti dan ga peduli sama BAKAT dan MINAT gw.
Mereka ga pernah nanya apa cita-cita gw dan apa yang gw suka. Mereka cuma bilang supaya gw pikir baek-baek buat masa depan gw tanpa mau tahu apa yang gw suka. Sia-sia, kan?
Jujur, kalau uda begini gw jadi inget sama mendiang ibu gw. Kalian tahu, semua perhatian itu lenyap sejak dia meninggal. Gw berpikir, kalau seandainya saja dia tidak meninggal, rasanya hidup gw ga bakal sekacau ini. Gw kangen sama suaranya yang dulu sering marahin gw, gw kangen sama tawanya yang selalu menghibur gw, gw kangen sama keberadaannya yang selalu sabar, tegar, dan kuat. Dan gw kangen dengan sosoknya yang sedang bertelut dan melipat tangannya untuk berdoa ketika sore-sore. Entah kapan lagi gw bisa melihat semuanya itu lagi...
Oke, back to main topic.
Di detik gw menulis ini, sebenernya entry ini sudah berlalu 2 hari sejak gw menulisnya, jadi sebenernya tulisan-tulisan di atas itu uda rada basi di detik gw mengetik ini...
Ah, but I'm relieved now. At least, I have some holiday tomorrow.